Mencintai dengan Sederhana

Minggu, 20 Oktober 2013 0 komentar
Ku dengar gemercik hujan diluar jendela
Ku rasakan bulir-bulirnya mengenai seluruh tubuhku
Diluar langit kelabu, diluar langit malam mendung
Ada setiap rindu yang ku tepiskan kala hujan turun, walaupun aku sangat menikmati ketika hujan diturunkan oleh-Nya
Tapi ada sebuah kata "Rindu"
Ya rindu...
Rindu yang selalu besembunyi di selubung hati, yang kusimpan diam-diam, tanpa kamu, dan yang lain tahu
Aku tak seberapa tau rindu ini untuk apa
Tapi aku menyukai kata "rindu" itu
Ntah kenapa, aku selalu suka menyebutmu dengan sebutan itu
Melihatmu datang tiba-tiba dengan kepala diselundupkan oleh jaketmu
Mengenakan kaus oblong, sepatu kets abu-abu, celana oblong yang seperti pengamen jalanan, rambutmu yang hampir sama panjangnya denganku
Tapi itulah kamu yang jika bersamaku, tak pernah mau menjadi orang lain, cukup menjadi dirimu sendiri
Seperti aku yang selalu bersamamu tidak perlu menjadi orang lain
Kamu pernah berkata "aku tak akan pernah bisa lagi menemukan seorang gadis yang mencintai hujan dan sudah mewarnai kanvasku di dunia ini tanpa kami punya rasa yang sama"
Lalu aku menjawabnya "kamu pasti bisa, mencintai itu adalah rasa yang paling mudah, bukankah kita lebih baik dicintai daripada mencintai?"
"Jangan pernah memintaku seperti itu, aku mencintaimu tidak pernah dengan terpaksa, aku tulus"

Lalu aku biarkan dia menyeduh kopi kesukaannya
Dan berharap tak ada lagi hari esok
Biarkan hari ini seperti ini seterusnya

20 Oktober 2013

0 komentar:

Posting Komentar