Flash Fiction - Cinta terpendam

Sabtu, 08 Desember 2012 0 komentar


Bila alam bisa melihatmu tersenyum karena hari-harimu kini bahagia, maka ingatlah masih ada orang yang paling bahagia melihatmu yaitu orang yang selalu menanti cintamu walaupun itu tidak ia dapatkan darimu, sekali pun kamu meliriknya, dia akan berusaha menyimpan semua itu darimu,itu karena ia tidak ingin menyakiti kamu dan orang yang sekarang bersanding di sampingmu.

Malam ini, Tiara baru pulang dari bandung, dan tampak lelah di wajahnya, tapi ia selalu saja bisa menyembunyikannya.
"Apa dia berarti bagimu?" tanya yudha dengan kening mengerut.
"Ntahlah yud, tapi dia sudah menguatkanku dari cinta yang ku pendam selama ini." jelas tiara pada yudha.
"Siapa cinta yang kamu maksud itu!?" tanya yudha penasaran.
"Apakah itu penting bagimu? mengetahui siapa cinta yang aku maksud, setelah kamu tahu, kamu berusaha mengelakkannya dan pergi? begitukah?" jawab tiara yang sedikit tergesah menjelaskan semua bebannya.
"Tiara, bahkan selama ini cinta yang kamu pendam saja aku tidak tahu, bodoh sekali aku ini, sahabat seperti apa aku ini, aku ini bukan sahabat terbaikmu." jawab yudha.
"Yud, ini semua bukan salah kamu, aku hanya berusaha memendammya dan tidak meluapkan apa yang sebenarnya terjadi padaku." jelas tiara.
"Dengan kamu memendamnya sendiri? tanpa cerita kepadaku? hey, kita bersahabat sudah 9 tahun, kamu tahu, apa yang kamu rasakan, pasti bisa aku rasakan." jelas yudha panjang lebar tanpa berkutik sekalipun.
"Berarti kamu tahu, apa yang sebenarnya aku rasakan kepadamu?" tanya tiara lalu berdiri ingin beranjak pergi.
"Maksudnya? Tiara ini sudah malam, tolong perjelaslah sekarang, jangan membuatku semakin bingung."
"Semua ini membingungkan, bukan?" tanya tiara sedikit lantang.
"Tiara, aku benci kamu yang seperti ini, tapi hatiku menyukainya." jawab yudha.
"Hey, kamu tahu, aku juga menyukai sifatmu yang seperti ini."
"Tiara, aku bukan bulan yang selalu bisa menyimpan kesedihannya walaupun dia tahu itu sakit, aku juga bukan bintang selalu bisa menerangi siapa pun." jelas yudha sedikit melemah.
"Haha, kamu tahu, aku mencintai kamu sudah dari 6 tahun yang lalu, kenapa kamu ngga pernah bisa peka dengan perasaan wanita yud???" tanya tiara yang mulai mengeluarkan airmata.
"Kamu tahu tiara, aku juga sudah mencintai kamu dari 6 tahun yang lalu, ketika kamu memberikan kotak musik itu kepadaku." jawab yudha
"Sudahlah yud, semuanya sudah terlambat, yang terpenting sekarang aku sudah mengakuinya dan berusaha menerima semua keputusan kamu," ucap tiara tanpa ragu.
"Apa semua sudah terlambat untuk aku mencintaimu dalam kisah nyataku?"
"Aku sudah mempunyai suami yang sekarang sudah menungguku dirumah yud, aku harap rindumu dan rinduku bisa kamu simpan di kotak musik itu bersama kenangan yang dulu pernah kamu simpan di hatiku."

Malam sudah semakin dingin, tampak hujan rintik-rintik membasahi kursi tempat mereka duduk.
dua sahabat pergi dan tidak akan pernah bisa menyatu.

0 komentar:

Posting Komentar