the half way human
part ii
part ii
Mengisahkan tentang
separuh jalan yang telah dilewati dan bersisa kekosongan dan tiada apapun
kecuali desiran angin malam saat itu, tak bisa dipungkiri dari mana asalnya dulu,
kenapa dia bisa hadir di bumi ini, bisa hidup dan harus mengalami hal yang
tidak dia inginkan, kalau saja mars memiliki kehidupan seperti dibumi, mungkin
dia sudah pindah ke planet mars saja dan menetap disana sampai hidupnya benar-benar
sempurna, tapi dari apa yang pernah dia pelajari adalah tidak ada kehidupan yang sempurna
semuanya adalah magic, jalannya masih
panjang…..
Seindah batu
karang dipantai dan seindah suara ombak dipantai yang berdesir diikuti suara
angin, di tepi pantai dia duduk beristirahat sebentar dan menopang kedua kakinya,
pandangannya menatap kedepan dengan tatapan kosong dan parau.
Dia tak tahu
harus berjalan kemana lagi, yang dia tahu dia harus tetap berjalan, tanpa harus
berhenti dan mengakhiri perjalanannya,
dia tak penting akan jalan ke kanan, ke kiri, ke depan, atau balik mundur
kebelakang mengatakan dia kalah dan tak ingin meneruskan tujuannya.
Dia berhenti
di separuh jalannya, melirik ke samping kanan dan kiri dan melirik ke arah depan
pelan, dengan tatapan samar dan abu-abu sehingga ketika dia ingin melanjutkan
perjalanannya dia menunduk ke bawah dan tidak memperhatikan sekitar.
Apa ada orang
yang bisa membantunya untuk mengantarkannya ke tempat yang dia mau, tapi tak
tahu ntah kemana, semuanya seperti kamuflase yang tidak terlihat.
Bayangan yang
melintas seperti bayangan kebingungan yang berkelabat dikepalanya, hanya mampu
membuat dia ketakutan yang beruntun yang sudah mempengaruhi daya fikirnya
Hmmmm,
imajinasi yang begitu lambat membuatnya berhenti diseparuh jalan persimpangan.
RARA SILVIA
ANGGRAINI ;)
0 komentar:
Posting Komentar