The Half Way Human Part I

Senin, 24 September 2012 0 komentar

the half way human


Saat dia berjalan lurus kedepan, dia hanya berfikir tentang kemana  dia akan berjalan dan kakinya akan berhenti berjalan, kedengarannya seperti jalannya kuda, pelan tapi pasti , tidak berhenti tetapi tetap terus berjalan, bosan dengan keadaan ini dan ingin memulai lembaran yang baru, luka yang masih bersisa dan ntah kapan luka itu hilang di dadanya, luka itu membuat hatinya sesak dan gelisah.

Akankah kasih sayang bisa lepas dari yang namanya cinta dan kapan cinta itu tidak membuat luka, seandainya jika dia disuruh memilih pilihan cinta dan kasih sayang, maka dia akan memilih kasih sayang dari pada cinta alasannya sederhana, kasih sayang itu sempurna tidak pernah menyakiti, cinta itu kadang menyakiti dan kadang sebaliknya, BAHAGIA dan SEDIH itu beda tipiskan.

Secerah langit diatas biru sekali, ada sebuah nama diatas sana yang tertulis yaitu nama-nama yang benar-benar memilki kasih sayang yang tulus dan bukan hanya didasari dengan cinta yang semu.

Kata-kata itu kembali teringat dikepalanya, harapan tak memberi harapan yang jelas, untuk kapan, siapa, apa, dimana pun harapan itu tak pernah ada, kosong dan belum bisa dipercaya, seperti halnya mimpi yang selalu memberi harapan tetapi kenyataannya sebenarnya tidak ada harapan yang indah, melainkan buruk.

Jalan yang dia lalui itu selalu berliku serta panjang tak beraturan ke depan, menari di bawah hujan rasanya indah dan berpuisi bersama hujan juga indah seakan mendapatkan inpirasi yang banyak sekali untuk hal menulis dan mengarang.

Menulis!, itu hobinya dan masih sampai sekarang, saat dia berjalan dia sering mendapatkan inspirasi itulah salah satu bahan inspirasi untuk menulis ketika dia berjalan-jalan melihat alam sekitar, tuhan tidak pernah tidur, ciptaannya sungguh sangat luar biasa dan tak tertandingi menjadikannya sebagai tokoh utama dalam cerita yang sedang dituliskan-Nya dari awal hingga akhir suatu saat nanti dia akan mati.



Rara Silvia Anggraini ;)

0 komentar:

Posting Komentar