Rindu yang tak terperihkan

Jumat, 14 September 2012 0 komentar

rindu itu, rindu yang tak pernah mengenal desakkan dan paksaan
rindu yang sudah ku pendam selama bertahun-tahun itu, muncul lagi sekarang,bagaikan desiran ombak yang menghantam keras laut dan batu karang, bukan fiksi yang sering ku karang-karang, tapi ini fakta yang sedang melanda diriku.

bila rembulan tersenyum,itu berarti ia sedang melihat ku bersedih,kenapa ia tersenyum, ia tersenyum geli melihat tingkahku yang tak berarturan, 
sepi???? ya memang benar sepi kurasakan, tanpa hadirmu, candamu, tawamu yang ringan dan khas masih kuingat sampai sekarang.

bukan sedang menangis, tapi hanya dada ini sesak tak tertahankan seperti menusuk otot-otot jantungku, sehingga batinku tak kuat menahannya, bukan sedang puitis atau romantis, tapi memang ini kenyataan yang kurasakan, saat kau berada didepanku dan kau tak beranggapan apa-apa dan terdiam tanpa berkata memandangku yang membuatku ingin berteriak memanggil namamu sekuat-kuatnya dan memelukmu serta berbisik mengatakan I LOVE YOU ditelingamu, ahhhh tapi itu tak mungkin, mustahil bagiku bisa mengatakan kata sederhana itu,sederhana????? ya memang sederhana, tapi tak segampang mengedipkan mata.

"kenapa kau tidak menanyakan kabarku?"
"tidak menanyakan rindukah kau padaku?"

lagi-lagi itu hanyalah imajinasi khayalku yang tak akan pernah bisa ku dengar dari bibirmu yang merah dan tipis tanpa kata sedikit pun.

0 komentar:

Posting Komentar