Ketika Kita Bisa Bersajak

Rabu, 03 Oktober 2012 0 komentar

Perempuan Perapal Rindu



 Riuh terdengar suara paraumu
Angan yang pernah tak terucap
Raut wajahmu tampak mengerut dan keriput
Agaknya banyak memikirkan nasib

Samar- samar rindumu kurasakan
Inginmu untuk aku bersamamu
Liku-liku di hidup itu biasa
Variasi di hidup pun seperti tulisan ini
Ingat dirimu itu bahasa rinduku
Aku namakan kau perempuan perapal rindu bunda

Angin yang bawa rindumu
Namun itu pun belum terobati
Genggaman dan dekapanmu
Goresan di wajahmu
Rangkaian kata-katamu
Akan ku simpan di kotak imajinasiku
Ingat bunda, sukses selalu bersamaku
Nanti suatu saat
Iringan do’amu terbuktikan

Rara Silvia Anggraini 02 oktober 2012


Bayanganmu Yang Kucintai


Ketika ku hela nafas panjang
Hanyut aku dalam indah lembut senyummu
Aku menyendiri
Ingin rasa menyatu dalam satu asa
Rupamu mengabadi di anganku
Ingin angan menjadi nyata
lalu hidup bahagia bersama

Aku masih tetap berharap
Nyanyian hati mengalun namamu
Walau kau tak mendengar tapi
Aku yakin, sangat yakin
Rasa yakin, bahwa kaluah rusukku yang akan kembali

(Khairil Anwar 02 oktober 2012)


Lelah....


Lelah yah lelah dan lihatlah tulisan  jiwaku
Orang-orang tak mengerti akan kelelehan ku
Rangkaian namamu ku lukis dihatiku
Engkau hanyya bisa membuatku lelah
Namun memilikimu sangat lelah
Jawabanmu terkadang membuatku bingung
Oalah.... apakah  ini cinta?

Semakin dekat semakin aneh
Itu semakin jelas ada diriku
Hari terus bercerita kepadaku
Orang-orang menatapku dan bertanya
 Mengapa engkau melukis dan bertanya
Bingung untuk berkata-kata
Inilah cinta tak dapat dijelaskan
Namun dapat dirasakan
gelisah, aneh, itulah cinta

(Lorenzo Sihombing 02 oktober 2012) 


Di Depan


Elegi di esok pagi
Getaran nada musik seolah bersembunyi
Ingkaran yang tlah terbuka

Sepi membungkam kalbu
Akan kehadiran untuk hari esok
Hari dimana ku terdiam malu
Resah gelisah hati dan sesak
Anggap ini sebuah kenangan lalu
Hingga nafas terdesah halus
Merenung,berfikir,bergejolak
Aku ingin ini menjadi palu
Tentang kehidupanku esok
Alunan musik kembali bergemuruh
Nama ku pun terbuai di dalam

Pencerahan
Untuk jiwa yang lebih baik,
Redaman senyum indah
Bentuk kesetiaan esok
Ataupun perbaikan diriku

(Egi Sahrahmatan Purba 03 Oktober 2012)

Iseng-Iseng mintain Puisi dari temen-temen waktu selesai pelajaran bahasa indonesia, disuruh buat puisi sama Bu Tri tapi harus dari nama masing-masing dan terakhir terciptalah sajak-sajak indah dariku,darinya dan dari kami semua. :)

0 komentar:

Posting Komentar