The Half Way Human Part V

Sabtu, 27 Oktober 2012 0 komentar
THE HALF WAY HUMAN 
PART V



"Hujan sudah menjadi saksi antara perjalanan yang ku ukir dan senyumanmu yang ku pahat, Al." ucap rana sambil berjalan saat fikirannya masih di persimpangan. .

Aldi masih melihat ke depan dengan tatapan kosong dan berharap sesuatu yang merubah hidupnya bisa datang kepadanya.
"Kamu kenapa ngelamun, ada masalah?" tanyanya
"Hah??? Oh ngga apa-apa kok ran, cuma aku lagi berfikir aja, kamu suka seni ngga sih ran?" tanya aldi tiba-tiba.
"SENI????" tanyaku terkejut.
"Iya, kenapa ngga suka seni ya?" tanyannya balik.
"Aku suka seni kok, kalau aku ngga suka seni mana mungkin aku dan kamu bisa melukis sebuah mimpi dan impian yang kita lukis sama-sama dengan rasa cinta, bener kan?"
"Kalau begitu, menurut kamu seni itu apa defenisinya?"
"Seni itu, abstrak, indah, detail dan bermacam-macam bentuk, menggambarkan jiwa sseseorang, seni itu selalu mempunyai arti tersendiri, orang yang menyukai seni itu ia selalu bisa memaknai sebuah bentuk seni." jawab rana

Melukiskan sebuah kehidupan di atas kertas itu seni namanya, dan mengukir gambar senyum seseorang itu menjadi pahatan yang indah itu juga seni namanya.

Andai laut bersedia menjadi teman batu karang, mungkin mereka tidak salingg bertengkar, laut dengan seenaknya menghempaskan ombak dan pada akhirnya batu karang selalu saja kalah.
rana pun mengetahui kalau batu karang itu selalu tulus berada disisi laut karena ia ingin selalu membuat laut itu menjadi indah.

"Hey, masa lalumu itu jangan kamu ingat-ingat lagi, karena itu hanya sebuah kenangan pahitmu dan sekarang saatnya kamu merasakan kenangan yang manis rana, dan mimpi kamu untuk menjadi seorang penulis novel terkenal akan segera terwujud kalau kamu memang benar-benar berusaha,okey." ucap aldi dengan yakin
"Makasi al, impian aku untuk ke prancis itu mungkin hanya impian aku waktu SMP al, kalau sekarang aku ngga yakin al bisa meraihnya." jelas rana.
"Kok kamu putus asa gitu sih? emang kamu ngga pingin ya berada di kota teromantis sedunia dan menjejakkkan langkah baru disana, setelah itu kamu akan menjadii penulis terkenal yang mendunia disana." tegas aldi dengan mantap, sambil duduk di kursi belakang rumah rana.
"Siapa yang ngga pingin sih, semua orang juga kalau ditanya mau ke prancis atau tidak, ya pastilah mereka semua mau."
"Tapi yang punya kesempatan beruntung itu ngga banyak ran, jadi kamu harus berusaha, berusaha itu adalah kunci kesuksesan,"
"Akan aku usaha kan al." jawabnya singkat dan kemudian berjalan pelan menuju halaman.

0 komentar:

Posting Komentar