The Half Way Human Part IV

Senin, 22 Oktober 2012 0 komentar
THE HALF WAY HUMAN PART IV

dia berjalan lurus kedepan tanpa melihat kanan dan kirinya, kali ini dia berjalan sangat gelisah, dan hujan masih menangis ke bumi dan dia masih melanjutkan perjalanan yang  belum usai.

jalan dia bagaikan tuts-tuts di piano yang sebagai tokoh utamanya adalah dia, dia harus berjalan dan terus melanjutkan segalanya hingga selesai, dia masih berhenti di persimpangan dan menunggu hujan datang kembali, hari ini memang hujan sangat deras.

"ibaratkan setiap dongengmu dan jalan hitam putih itu lukisan yang kau gambar dengan tinta dan kuas yang selalu akan melengkapi jalan panjangmu." filosofinya
"Tapi kalau semuanya aku gambar dengan tinta dan kuas seperti lukisan itu tidak absurd, jangankan mengambarnya, idenya saja aku tak punya." jawab aldi sambil menaiki anak tangga rumah pohon.
"Jalan yang kau dan aku lalui itu sangat jauh berbeda, jalan kau, ada spasi dan barisnya di mana kau bisa beristiarahat dan setelah itu berjalan lagi, dan jalan ku itu selalu saja buntuh dan tak beraturan sama sekali absurd menurutku, walaupun aku masih berhenti di separuh jalan dan belum meneruskannya sampai sekarang." jelasku panjang lebar.
"Begini saja, kau tulis dan gambar semua kehidupan mu di kertas putih, dan aku juga menuliskan dan mengambarkannya di kertas putih setelah itu kita jadikan satu dan lihat hasilnya siapa yang menang maka dialah sih manusia setengah jalan itu." tawar aldi
"Kamu tahu, kupu-kupu itu indah dan cantik dan ia bisa terbang bebas kemana pun ia mau pergi, dan aku ingin seperti dia, menkmati hidup dengan tenang dan damai." jawab rana.
"Aku tahu, tapi kamu tidak bisa mementingkan egomu, kalau dengan seperti itu kamu bisa bebas, ingat ran, hidup selalu ada masalah dan tidak pernah selesai kalau kamu sampai tidak mau berusaha keras." protes aldi pada rana
"Suatu saat aku akan menjadi manusia sampai di akhir, bukan manusia setengah jalan lagi." rana kemudian menjawab.

0 komentar:

Posting Komentar